Sejarah Desa

Sejarah Desa Pucangan

Pucangan adalah Desa yang terletak disebelah timur Kecamatan Montong Kabupaten Tuban yang merupakan daerah Perbukitan. Konon menurut sesepuh Desa Pucangan sebagai Nara sumber ceritera (Alm Drs. Suharianto)  secara turun temurun beliau telah menceritakan pada penulis tentang :”Asal usul Desa ”Pucangan” yang sekarang masuk wilayah kecamatan Montong Kabupaten Tuban.

Adapun secara singkat ceritera/Legenda Desa Pucangan adalah sebagai berikut:

Pada waktu jaman dahulu ada seorang jejaka bernama Jaka Supa, Putra Tumenggung Supadriya seorang wedana Empu dari Kerajaan Majapahit. (Empu adalah seorang yang memiliki keahlian membuat pusaka sakti untuk kepentingan seseorang menjaga keamanan diri dan penolak bala’ dari wabah atau penyakit pada jaman dahulu).

Datangnya jaka supa di Kabupaten Tuban adalah menemui sunan Kalijaga untuk mengantarkan Nawala (surat undangan) dari sultan Demak Bintoro yang isinya tentang musyawarah untuk pendirian masjid Demak. Setelah mengantarkan surat undangan tersebut dari Tuban, Jaka Supa berkelana kearah Barat Daya melewati daerah hutan belantara. Daerah yang dilewati Jaka Supa tersebut masih jarang dihuni oleh manusia, hanya dihuni oleh orang-orang yang yang sedang berladang.

Pada suatu hari Jaka Supa sampai pada suatu tempat yang bernama Koro. Kata Koro,  konon menurut cerita ada dua (loro) pohon jati yang digunakan untuk tiang (soko = Jawa) Masjid Demak. (Koro berasal dari kata Soko-Loro). Ditempat tersebut Jaka Supa merasa haus lalu minta air untuk minum kepada orang yang ditemui diladang tersebut. Namun oleh orang tersebut tidak diberi, Jaka Supa sudah mengiba minta air karena sangat hausnya. Dengan kekesalanya karena sangat pelitnya Jaka Supa lalu mengucapkan seraya meminta kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar daerah tersebut sulit mendapatkan air. Karena ucapanya Jaka Supayang diijabahi oleh sang Maha Kuasa maka hal tersebut benar-benar terjadi.

Selanjutnya Jaka Supa melanjutkan perjalanan menuju ke arah barat. Karena sangat letihnya dan rasa hausnya serta tenaganya yang sangat lemah, sehingga Jaka Supa tidak mampu lagi berjalan sehingga berhenti (jawa = Mopo) ditengah suatu ladang yang ditanami kacang (Mopo ning Kacangan). Kebetulan saat itu ada penduduk yang berada diladang tersebut, lalu menolong dan memberi seteguk air kepada Jaka Supa yang kehausan. Jaka Supa mengucapkan terima kasih kepada petani yang menolongnya tersebut lalu mengucapkan kata sebagai berikut : ”Amergo aku sing mopo ning kacangan mbok tulung nganti biso kuat maneh, mulo panggonan iki dak wenehi tetenger desa Pucangan”. Akhirnya lama kelamaan diucapkan oleh penduduk setempat pada waktu itu dengan sebutan ”PUCANGAN”.

Setelah tenaganya pulih kembali, Jaka Supa melanjutkan perjalanannya kearah barat dan beristirahat disuatu tempat yang banyak pohon pinangnya atau pohon Jambe. Dalam bahasa jawa pohon pinang dinamakan Pucang. Ditempat tersebut Jaka Supa menancapkan/menggali tanah dengan memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dijadikan sebuah sumur untuk mendapatkan air. Dengan kekuasaan Yang Maha Kuasa, keluarlah air yang sangat jernih, kemudian oleh warga setempat dibuat sebuah sumur. Hingga saat ini sumur tersebut masih dirawat baik dan dimanfaatkan oleh warga masyarakat desa Pucangan untuk kebutuhan sehari-hari, melihat keadaan sumber/mata airnya besar maka orang-orang memberikan sebutan Sumur Gedhe Pucangan.

 

II. Sejarah Pemerintahan Desa

         Desa Pucangan mempunyai 3 Dusun yaitu :

  1. Dusun Krajan
  2. Dusun Grogolan
  3. Dusun Jurangan

Tiap Dusun dipimpin oleh Kepala Dusun yaitu Kamituwo (Kadus) yang membawai RT/RW.

Untuk Pelaksaan Pelayanan Administrasi di Desa yang dikelola oleh Sekretariat Desa Desa yang dikoordinator oleh seorang sekretaris Desa yang membawahi 3 (tiga) orang kepala urusan yakni kepala urusan umum dan pemerintahan, Kepala Urusan Ekonomi dan Keuangan Dan Kepala Urusan Pemberdayaan Dan Pembangunan untuk urusan teknis yang berjumlah 3 (tiga) orang, yang bertanggung jawab secara langsung Kepala Desa maka dilaksanakan oleh seorang Kepala Seksi antara lain kepala seksi Ketentraman Dan Ketertiban Masyarakat, Kepala Seksi Pertanian dan Pengairan untuk seksi Kesejahteraan Masyarakat masih belum terisi. Serta dibantu beberapa lembaga desa yang lain seperti BPD dan LPMD serta KARANG TARUNA dan PKK Mereka menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing dengan baik sebagai imbalanya mereka diberi tanah garapan milik desa yang dimakan ”BENGKOK”.

    Dari masa berdirinya sampai sekarang desa Pucangan telah mengalami banyak pergantian Lurah/Kepala Desa. Adapun nama-nama Lurah/Kepala Desa yang dapat kami tulis adalah sebagai berikut :

 

  1. Lurah Djotruno                                 (  1833 - 1843  )
  2. Lurah Klompro                                 (  1844 – 1855  )
  3. Lurah Bungkring                              (  1856 – 1865  )
  4. Lurah Lampah                                  (  1866 – 1880  )
  5. Lurah Sokromo                                 (  1881 – 1882  )
  6. Lurah Salidhin                                  (  1883 – 1896  )
  7. Lurah Daryo                                     (  1897 – 1909  )
  8. Lurah Masidin                                  (  1910 – 1923  )
  9. Lurah Djoyo Reso                            (  1924 – 1939  )
  10.  Lurah Sakimo                                  (  1940 – 1951  )
  11.  Lurah Pramoesito                             (  1952 – 1980  )
  12.  Pj Niti Suwito                                  (  1981 – 1982  )
  13.  Kades Drs Heri Sisworo                  (  1982 – 1986  )
  14. Pj Airma’in                                         (  1986 – 1988  )
  15. Kades Sudarsit                                  (  1989 – 1997  )
  16. Kades Samsul Hadi                        (  1998 – 2006  )
  17.  Pj Sriningsih                                     (  2006 – 2007  )
  18.  Kades Samsul Hadi                       (  2007 – 2013  )
  19. Kades Santiko                                   (  2013 – 2019  )
  20. Kades Santiko                                   (  2019 – 2025  )

III. Sejarah Pembangunan Desa

Pembangunan Desa Pucangan dapat dicatat pembangunannya dalam beberapa Era kepemimpinan Lurah dan Kepala Desa yang tercantum berikut ini :

  1. Lurah Pramoesito (1952 – 1980)
  • Pembuatan Jalan makadam Desa Pucangan ke Sawang
  • Pembuata Jalan makadam Pucangan ke Grogolan
  • Pembuatan Jalan makadam Poros Desa ke Latas Kerok
  • Pembuatan Balai Desa
  • Pembuatan Waduk Mbugel

 

  1. Lurah Drs. Heri Sisworo (1982 – 1986)
  • Pembuatan P2AT untuk pengairan sawah
  • Rehab Balai Desa
  • Penerangan Listrik Desa dengan tenaga Diesel
  • Pembuatan Panti PKK
  • Pembuatan 4 unit Sumur tradisional

 

  1. Kades Sudarsit (1988 - 1997)
  • Pembuatan Pagar dengan simbul LPMD
  • Rehab lumbung Desa menjadi Polindes
  • Pembuatan penampungan air (HIPPAM)
  • Pembuatan Gapura PKK
  • Perbaikan jalan Desa

 

  1. Kades Samsul Hadi (1998 – 2006)
  • Pengaspalan jalan desa Pucangan
  • Rehab Kantor Desa
  • Pengaspalan jalan dusun jurangan (PPM)
  • Pembuatan Talud/Plengsengan (P2KP)
  • Gorong-gorong dan normalisasi Jalan Dusun Grogolan (PKK)
  • Rehab Rumah Rumah Tangga Miskin ( P2KP)
  • Saluran Air Dusun Krajan    (PPK)
  • Penerangan Jalan Umum      (PPM)
  • Pelebaran jalan Desa (PPM)
  • Rabat jalan                (P2KP)
  • Rehab MCK dan pembuatan Sumur Pompa  (P2KP)
  • Rehab RA ”Miftahul Huda” (PPK)

 

  1. Kades Samsul Hadi (2007-2013)
  • Penggalian walet waduk perempatan Pucangan       (JPES)
  • Pembuatan Jalan Rabat Dusun Krajan                     (ADD)
  • Pembuatan jalan Rabat                                             (JPES)
  • Pembangunan Plengsengan                                      (PPK)
  • Pembuatan Gedung TK ”DHARMA WANITA”    (PNPM-MPD)
  1. Kades Santiko (2014 – 2019)
  • Pembangunan Jalan Lingkungan Paving Dusun Krajan
  • Pembangunan Jalan Lingkungan Paving Dusun Jurangan
  • Pembangunan Jalan Peretanian Dusun Grogolan
  • Pembangunan Jalan Lingkungan Rabat beton Dusun Krajan
  • Pembangunan Jalan Lingkungan Rabat Beton Dusun Grogolan
  • Pembangunan Lapangan Bola Voli
  • Pembangunan Lapangan Sepakbola
  • Pembangunan Tembok Penahan Jalan
  • Normalisasi Sungai Dusun Krajan
  • Pembangunan Pagar Polindes
  • Pembangunan Pagar TK Darmawanita
  • Rehab Rumah tidak Layak Huni